Makan bedulang
adalah sebuah tradisi masyarakat di Kabupaten Belitung yang dalam penyajian dan
menyantap hidangan yang di sugukan dari tuan rumah kepada tamunya. Makan bedulang
yaitu prosesi makan bersama yang dilakukan menurut Adat Belitong dengan tata
cara dan etika tertentu yang terkandung dalam makan bedulang adalah rasa
kebersamaan dan saling menghargai antar angota keluarga dan anggota masyarakat
serta mencerminkan kerukunan dan keterkaitan erat antara sistem sosial pulau
Belitung.
Pada awalnya
makan bedulang adalah penyajian makakanan di dalam keluarga sebagai suatu
kehangatan keluarga saat menikmati makanan secara bersama. Berjalannya waktu
makan bedulang merupakan kegiatan makan
bersama dalam suatu dulang yang terdiri
empat orang yang saling duduk bersila menghadapt dulang (tempat yang berisi
makan). Dulang merupakan wadah besar berbentuk bulat yang di gunakan untuk
menata makanan dan di tutup dengan mentudung yang terbuat daun lais.
Kegiatan makan
bedulang sering di jumpai dalam masyarakat saat upacara adat, seperti
pernikahan, sunatan, atau kelahiran yang merupakan suguhan utntuk tamu yang
datang. Makan bedulang menyajikan masakan khas Belitung yang di sajikan dalam
dulang dengan beragam menu masakan.
Makan bedulang
merupakan sebuah estetika dari pencerminan etika, saat makan bedulang anggota
keluarga yang paling muda harus melayani anggota keluarga yang paling tua
dengan mengambilkan piring untuk anggota
keluarga yang lebih tua, dan mendahulukan untuk mengambil nasi dan lauk pauk.